Bupati Loekman Buka Rakor KPM Di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak

Berita Umum, LAMPUNG TENGAH, lamteng.com. – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kader Pembangunan Manusia (KPM) Lamteng, di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak Gunung Sugih, Sabtu (07/09/2019).

Dalam laporan panitia penyelenggara, Nunuh Wahyudi mengatakan, KPM telah dibentuk sejak April 2019 lalu di 301 kampung, yang melibatkan unsur kader posyandu dan guru PAUD. Tujuannya, agar KPM bisa membantu desa dalam mengelola layanan stunting, sektor kesehatan, air bersih dan sanitasi, jaminan sosial, pendidikan sekolah dini, layanan ibu hamil dan anak-anak di bawah umur 2 tahun.

“Tujuan Rakor ini untuk menyepakati anggaran usulan pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Lamteng,” ujarnya.

Sementara dalam kesempatan tersebut, Bupati mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Pemkab Lamteng) mendukung penuh gerakan penanganan stunting yang akan dilakukan sampai ke level kampung.

“Sasaran utamanya adalah Ibu hamil dan anak usia dibawah dua tahun. Jadi saya kira kampung memiliki peran besar dalam konvergensi layanan pencegahan stunting. Saya minta semua pihak bekerjasama dengan baik dalam mensukseskan program ini”, ujarnya.

Kedepan, Loekman meminta seluruh KPM Lamteng memiliki pemahaman dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap stunting, serta memberikan sosialisasi dan pemahaman bagi masyarakat di kampungnya masing-masing.

“Saya ingatkan kepada semua pihak terkait untuk selalu menjadikan gotong royong sebagai landasan dalam menjalankan program dan kegiatan-kegiatan yang ada. Sehingga, sesulit apapun usaha yang akan kita jalankan, tentunya akan dengan mudah dikerjakan”, tuturnya.

Bupati mengungkapkan, Kabupaten Lamteng termasuk 10 besar daerah dengan angka stunting tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah daerah Lampung Tengah mengusulkan program dan pendekatan pencegahan dalam penanganan stunting melalui lima layanan utama yaitu, layanan kesehatan Ibu dan anak, konseling ibu terpadu, perlindungan sosial, layanan air bersih dan sanitasi, serta layanan PAUD dan pendidikan penting bagi orang tua.

“Saya merasa malu mengetahui ada sekitar 30 persen warga Lamteng mengalami stunting. Saya langsung perintahkan Dinas Kesehatan untuk mendata ulang dan mengatasi agar tidak bertambahnya warga yang mengalami stunting. Pemerintah daerah juga akan berupaya mendirikan Rumah Sakit dan menambah Puskesmas Rawat Inap, diwilayah Timur Lampung Tengah”, ungkap Loekman.

Terkait program pembangunan manusia, Bupati meminta kepada Aparatur Kampung untuk menambah biaya oprasional petugas PKM. Loekman bertekat di Tahun 2023 Kabupaten Lampung Tengah bebas stunting.

“Oleh karena itu saya minta Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial, Camat serta Kepala Kampung, bila mengetahui ada warga yang sakit dan tidak mampu berobat, segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Demang Sepulau Raya untuk berobat gratis”, pungkasnya.

Berita Umum, LAMPUNG TENGAH, lamteng.com. (Asp)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.