Bupati Loekman Akan Jadikan Kotagajah dan Seputihraman Sebagai Wilayah Komoditi Bawang Merah

Berita Ekonomi LAMPUNG TENGAH, lamteng.com. — Bupati Lampung Tengah Hi. Loekman Djoyosoemarto berwacana menjadikan Kecamatan Kotagajah dan Seputihraman sebagai wilayah komoditi bawang merah.

Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan petani mandiri yang memiliki program unggulan tertentu dalam pertanian, seperti Kecamatan Punggur dengan komoditi Nanas, Seputih Agung komoditi Kencur, dan Kecamatan Kali Rejo dengan komoditi Cabe nya.

“Namun langkah dan upaya pemerintah ini semua tentunya ada proses tahap demi tahap. Karena nya saya akan memberikan pendamping anak pada kelompok tani, agar dalam menanam komoditi sesuai dengan musim, sehingga harganya bisa lebih menguntungkan para petani di Lampung Tengah,” ujar Loekman saat panen bibit bawang merah bersama kelompok tani Semeru, di Kampung Nambah Rejo, Kecamatan Kota Gajah, Selasa (06/11/2018).

 

Loekman mengatakan, panen bibit bawang merah dalam binaan BI dan Pemkab Lampung Tengah nantinya akan dijadikan montor pengerak petani lain, yang ada di kabupaten berjuluk Bumi Beguai Jejamo Wawai.

“Kita juga banyak terimakasih pada pihak BI yang telah membantu petani bawang merah di Lampung Tengah melalui binaannya, yang saat ini sudah mulai berkembang sedikit demi sedikit,” ungkap Bupati gotong royong ini.

Sementara perwakilan BI, Budiarto Setiawan menjelaskan, bahwa dalam pembinaan pihaknya memberikan pelatihan sampai studi banding, agar petani bawang merah di Lampung Tengah mengerti tanaman tersebut.

“Dalam penjualan pun kita lakukan pelatihan mulai dari cara pemasaran, sehingga binaan BI ini bisa berkembang dengan baik. Kemudian dengan adanya kerjasama di semua kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, kita juga bisa mengendalikan inflasi, karena dengan ketersediaan pasokan berarti bisa mengendalikan harga pasar,” katanya.

Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian Lampung Tengah, Rusmadi menambahkan, bahwa kelompok tani bawang merah melalui bibit bawang yang ditanam bisa langsung di jual. Pemerintah setempat juga memberikan bantuan mesin pompa sedot pada kelompok tani bawang, dengan tujuan agar biaya operasional tanam bawang merah berkurang.

“Perputaran ini dilakukan agar mereka tidak sulit untuk mencari bibit bawang merah. Dalam satu kilo gram bibit bawang bisa di jual 30 ribu rupiah, sedangkan dalam 2 hektar memerlukan bibit bawang merah sebanyak 1 ton. Rata-rata dalam satu hektar petani bawang merah bisa panen 8 ton lebih. Memang modalnya lumayan besar, namun harga jualnya juga memberikan keuntungan yang menjajikan.” ungkapnya

Berita Ekonomi LAMPUNG TENGAH, lamteng.com. (Adv)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.